Bandung (26/03/2024) - Pewarisan nilai dan karakteristik kepemimpinan yang tercermin dalam budaya Sunda semakin dianggap memudar di tengah generasi masa kini. Perubahan zaman yang terus berkembang membawa dampak signifikan, terutama pada konsep kepemimpinan yang berakar pada nilai-nilai budaya, seperti halnya kepemimpinan berbasis nilai-nilai Sunda.
Kepemimpinan yang berpusat pada élmuning kasiliwangian atau kebijaksanaan luhur, telah tercatat dalam naskah klasik Sunda yakni Sanghyang Siksa Kandang Karesian (SSKK). Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan naskah SSKK mengandung nilai-nilai dan karakteristik kepemimpinan Sunda yang meliputi parigeuing (keberanian), dasa pasanta (kesetiaan), pangimbuhning twah (pemahaman yang dalam), dan opat paharaman (empat kewajiban). Kesemua nilai-nilai tersebut tidak terlepas dari akar budaya Sunda yang kental.
Adapun implementasi dari nilai-nilai kepemimpinan berbasis Sunda pada generasi milenial Jawa Barat tercermin dalam konsep gapura panca waluya (lima gerbang keselamatan). Konsep ini mencakup cageur (sehat), bener (jujur), bageur (berbakti), pinter (pintar), dan singer (berani) sebagai pedoman untuk menciptakan pemimpin masa depan yang diharapkan oleh masyarakat Jawa Barat.
Melalui pemahaman dan penerapan nilai-nilai kepemimpinan tradisional Sunda dalam konteks modern, generasi milenial Jawa Barat dapat menjadi pemimpin yang kuat, bijaksana, dan berintegritas, sehingga mampu membawa kemajuan yang berkelanjutan bagi provinsi tersebut. Langkah ini menjadi penting dalam mempertahankan warisan budaya dan memastikan bahwa nilai-nilai kepemimpinan yang berharga tetap relevan dan terus diteruskan kepada generasi selanjutnya.
Klik disini untuk melihat tulisan asli:
https://drive.google.com/file/d/15jmndmxxm-EZudjq9KGec9wOgbx-dVEy/view
Referensi:
Gambar artikel https://suarabanyumas.com/sanghyang-siksa-kandang-karesian-naskah-sunda-kuno-yang-mengajarkan-kebijaksanaan-dan-moralitas/
Bagikan konten ini: