GRHA RUNTAH: BANK SAMPAH DIGITAL UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN JATINANGOR

GRHA RUNTAH: BANK SAMPAH DIGITAL UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN JATINANGOR

GRHA RUNTAH: BANK SAMPAH DIGITAL UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN JATINANGOR

Kecamatan Jatinangor, dikenal sebagai kawasan pendidikan tinggi dan perumahan di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, tengah dilanda permasalahan sampah yang kian kompleks. Meningkatnya pola konsumtif masyarakat berbanding lurus dengan timbunan sampah yang dihasilkan.

Berdasarkan data dari situs informasi Open Data Kabupaten Sumedang tahun 2021, Jatinangor menghasilkan 34,7 ton sampah setiap harinya. Data ini diperkuat oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumedang yang menunjukkan bahwa Jatinangor merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak di Sumedang, mencapai sekitar 98,6 ribu jiwa pada tahun 2022. Melonjaknya jumlah penduduk dan tingginya pola konsumtif menjadi faktor utama penumpukan sampah di Jatinangor. Situasi ini menjadi peringatan bagi berbagai pihak untuk segera mengambil langkah konkret dalam menangani permasalahan tersebut. Bank sampah menjadi salah satu alternatif yang dapat dipilih dan diimplementasikan dalam proses penanganan masalah ini.

Bank sampah adalah program yang dibuat oleh Badan Usaha Milik Desa atau biasa disebut dengan BUM Desa dengan konsep menabung sampah kering yang terpilah untuk menghasilkan uang, seperti manajemen perbankan (Triananda & Praja 2022). Kehadiran bank sampah yang berkolaborasi dengan pemerintah, pihak swasta, UMKM, dan masyarakat memberikan pola ketertarikan dan dukungan untuk terlibat di dalamnya. Banyaknya program edukasi yang diadakan ataupun mekanisme pengumpulan dan pemilahan juga memberikan pengaruh besar terhadap masyarakat dalam meningkatkan kesadaran lingkungan.

Bank sampah di Kecamatan Jatinangor minim dan belum aktif memanfaatkan potensi digitalisasi. Transformasi digital diperlukan untuk memudahkan akses informasi mengenai bank sampah. Penelitian menunjukkan bahwa koordinasi dan fasilitas bagi bank sampah perlu ditingkatkan melalui kerjasama pemerintah dan swasta. Oleh karena itu, dibuatlah bank sampah digital "Grha Runtah" untuk mengelola sampah secara efisien dan memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat. Grha Runtah akan beroperasi di setiap desa di Kecamatan Jatinangor.

"Grha Runtah" adalah aplikasi bank sampah digital yang bertujuan meningkatkan manajemen pengelolaan sampah di Kecamatan Jatinangor. Melalui aplikasi ini, masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola sampah, serta memanfaatkannya sebagai sarana peningkatan ekonomi dengan gerakan menabung sampah yang dapat diuangkan.

Grha Runtah akan membantu masyarakat mengatasi masalah sampah, memberikan sumber penghasilan tambahan dari sampah yang ditabung, meningkatkan nilai ekonomi sampah, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, Grha Runtah akan mengajarkan keterampilan memilah sampah agar dapat diolah dengan baik, serta membantu pembentukan rumah sampah digital yang dikelola oleh warga sekitar untuk memudahkan pengelolaan sampah.

Ada berbagai strategi yang Grha Runtah tawarkan kepada masyarakat, yaitu dengan berbagai fitur dan program yang dapat menarik minat masyarakat untuk berpartisipasi. Mulai dari UI/UX yang menarik, proses pendaftaran yang mudah, terdapat database pengurus dan nasabah, fitur edukasi seperti pembuatan pupuk kompos dan ecobrick, fitur jual beli olahan sampah, fitur utama bank sampah yang didalamnya terdapat katalog harga barang, saldo nasabah, dan penarikan, serta fitur ulasan untuk evaluasi kinerja aplikasi.

Grha Runtah memiliki dampak yang signifikan secara sosial dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai dampak tersebut:

Dampak Sosial:

  1. Lingkungan Bersih: Partisipasi masyarakat dalam Grha Runtah menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan. Masalah sampah seperti gunungan sampah di pinggir jalan dapat teratasi dengan adanya Grha Runtah.
  2. Hubungan Antar Nasabah: Adanya Grha Runtah meningkatkan interaksi antar masyarakat karena mereka akan bertemu secara berkala untuk menyetorkan sampah dan mempererat jalinan sosial.

Dampak Ekonomi:

  1. Menambah Penghasilan: Masyarakat dapat meningkatkan penghasilan melalui pengelolaan sampah yang kreatif dan inovatif, yang dibantu oleh fitur dan program aplikasi Grha Runtah.
  2. Menambah Modal Usaha: Sampah yang dihasilkan dari usaha masyarakat dapat menjadi tambahan modal usaha yang bermanfaat, meskipun bukan penghasilan utama.

Analisis menunjukkan bahwa Kecamatan Jatinangor memiliki potensi peningkatan jumlah sampah. Grha Runtah berbasis digital memiliki potensi sebagai solusi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di sana. Beberapa rekomendasi untuk mendukung keberjalanan bank sampah digital adalah revitalisasi program, kolaborasi dalam pengembangan aplikasi, dukungan aktif dari masyarakat, dan perhatian lebih dari pemerintah terhadap fasilitas yang diperlukan.

Grha Runtah diharapkan dapat menjadi sarana peningkatan ekonomi melalui gerakan menabung sampah dan dapat memberikan pengaruh positif terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi dalam masyarakat Kecamatan Jatinangor.

Klik disini untuk melihat tulisan asli: 

https://drive.google.com/file/d/1zZud6BLgdPncKnB5EOEbISHhiozZVqyN/view?usp=sharing

Bagikan konten ini: